Universitas secara alami memiliki pusat layanan Mahasiswa atau tempat bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan. Secara umum, pusat mahasiswa juga dapat dianggap sebagai ruang tamu, di mana ia berfungsi sebagai penghubung antara mahasiswa, fakultas, dan staf pengajar.
Menurut catatan, ada sebuah universitas di Doha, Qatar yang tahu cara membuat dan membangun ruang SC ini dengan nyaman dan modern. Nama universitas ini adalah Hamid bin Khalifa University, di mana univ bekerja sama dengan Legoretta + Legoretta dalam menciptakan pusat kegiatan kemahasiswaan.
Melalui pusat kegiatan, Anda bisa menemukan berbagai fasilitas menarik. Mulai dari puskesmas, pusat konseling, fasilitas akomodasi, dan ruang rekreasi, mahasiswa dapat memanfaatkannya sebaik-baiknya tanpa dikenakan biaya sepeser pun. Untuk masalah eksternalnya sendiri, para perancang Student Center juga terinspirasi oleh pasar tradisional Qatar.
Arsitektur campuran bahasa Arab dan Meksikoko telah mengubah pusat tempat kegiatan siswa ini sebagai ruang yang penuh dengan nilai artistik. Untuk bagian bawah, ruangan juga dibangun menggunakan beton dan dinding tebal dengan susunan batu laminasi. Ruang olahraga dibuat menggunakan struktur baja.
Pusat Mahasiswa di negara ini
Hingga saat ini, berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia tentu ingin mendapatkan status World Class University (WCU). WCU merupakan sebutan bagi mereka yang dapat berkembang, beradaptasi dengan permintaan pasar dengan cepatdan terus berkelanjutan. Rasi bintangng penunjukan ini akan mengacu pada keunggulan kemampuan dalam standar internasional.
Adanya status World Class University diharapkan dapat mengacu pada prestasi dan kompetensi guru di masing-masing perguruan tinggi. Selain itu, predikat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas, nilai, dan reputasi univ. Fasilitas yang memadai tentunya dapat mendukung kualitas akademik dan berdampak positif bagi kepuasan mahasiswa.
Salah satu fasilitas tersebut adalah Student Service Center. Dalam hal ini, pusat kegiatan kemahasiswaan berperan sangat penting sebagai ruang kegiatan interaksi, rekreasi, dan sosialisasi bagi mahasiswa. Berbagai universitas di seluruh dunia juga dipastikan memiliki Pusat Kemahasiswaan yang berfungsi optimal.
Untuk dapat mencapai tingkat efektivitas ini, pusat kegiatan mahasiswa membutuhkan ruang yang cukup dimana dapat mendukung semua kegiatan yang tersedia. Dari sudut pandang arsitektur , ruang di dalam bangunan memiliki peran besaruntuk melakukanfungsi yang direncanakan dan diharapkan.
Di Indonesia sendiri, salah satu perguruan tinggi dengan ruang kegiatan mahasiswa yang memadai adalah di Universitas Gadjah Mada. Melaluicontoh universitas di negara ini , baik mahasiswa maupun instrukturmampu mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Penggunaan Pusat Layanan Mahasiswa secara Optimal
Student Centre sebenarnyadapat digunakan sebagai bentuk pembelajaran yang efektifdalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Dari sinilah, pusat kegiatan ini juga dapat digunakan langsung di dunia perkuliahan. Siswa akan cenderung lebih aktif terlibat daripada anak sekolah.
Proses pembelajaran terbaiksebenarnya terletak pada interaksi siswa dalam memahami materi secara aktif. Dalam hal ini, dosen atau tenaga pengajar hanya bertindak sebagai fasilitator. Adanya kegiatan tersebut akan merangsang mahasiswa untuk aktif dalam melakukan penelitian, diskusi, dan kepenulisan buku.
Penggunaan metodeStudent Center Learning ke pusat kegiatan siswa dapat dipercaya untuk membawa nilai-nilai positif. Pertama, tode mie inidapat meningkatkan pembelajaransetiap siswa g. Secara tidak langsung, mereka akan termotivasi dalam menguasai teori dan terus ingin melakukan penelitian, terutama jika mahasiswa tersebut difasilitasi oleh publikasi karya ilmiah.
Kedua, metode ini akan membuat siswa lebih mandiri dan bertanggung jawab selama proses pembelajaran. Dengan fokus kegiatan di pusat pengabdian mahasiswa, mahasiswa akan diminta untuk terus belajar secara aktif. Mereka juga perlu melakukan penelitian yang kemudian matang dengan presentasi selama perkuliahan.
Adapun yang terakhir, manfaat dari metode Student Center adalah siswa dapat belajar secara mendalam. Mahasiswa yang telah menggunakan metode ini diharapkan memiliki kesempatan untuk menggali bidang-bidang ilmu yang diambil secara mandiri. Tanpa adanya instruksi dari dosen tentang aditif lain, mahasiswaakan menentukan literasinya sendiri.
Peran Besar Pusat Layanan Mahasiswa
Secara umum, pembangunan gedung pusat kegiatan kemahasiswaan ditujukan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam berbagai kegiatan dan kegiatan. Sebagai pusat kegiatan, tentunya dapat diketahui apakah gedung ini berada di bawah kendali Asisten Rektor II. Ada banyak fungsi utama untuk penggunaan bangunan ini, antara lain sebagai berikut ini.
Gedung tersebut dapat digunakan sebagai pusat perkantoran dan berbagai kegiatan kemahasiswaan seperti SEMU, BEMU, SEFA, BEMFA, dan kantor unit kegiatan mahasiswa. Desain bangunan-bangunan ini juga biasanya dibangun di beberapa lantai dimana lantai pertama digunakan untuk Asisten Rektor III, Kepala Biro Kemahasiswaan, dan jajarannya.
Masuk di lantai 2 dan seterusnya, biasanya Anda akan menemukan beberapa ruang yang digunakan untuk kantor kegiatan siswa. Keberadaan Pusat Pengabdian Mahasiswa memang sangat penting, karena mendukung kemajuan mahasiswa dari aspek non akademik seperti kegiatan organ iasi, minat bakat, penalaran, dan kegiatan lainnya.
Sentralisasi kantor juga memudahkan mahasiswa untuk mengelola dan mengontrol dalam hal meningkatkan hubungan antar mahasiswa dari masing-masing fakultas. Sekali lagi, keberadaan SC diharapkan dapat meningkatkan prestasi mahasiswa baik dari prestasi akademik maupun non akademik.
Pinjaman Gedung Pusat Layanan Mahasiswa
Setelah mempelajari banyak fungsi pusat kegiatan mahasiswa, tentu sudah lazim bagi setiap kelompok mahasiswa di masing-masing fakultas untuk ingin meminjam jasa dari pusat kegiatan untuk mengadakan beberapa acara. Sifat dari acara yang dimaksud tentunya adalah kegiatan kampus atau jurusan atau fakultas.
Jika Anda ingin mengurus pinjaman pusat layanan Siswa ini, maka setidaknya Anda harus memahami prosedur dan prosedur yang diperlukan. Untuk yang pertama, mahasiswa harus mengurus permohonan izin meminjam gedung kepada Rektor atau Wakil Rektor Universitas. Dokumen dapat disimpan dari Administrasi.
Kemudian, berkas surat permohonan akan dikirimkan oleh Wakil Rektor III kepada kepala BKM. Selanjutnya, file tersebut akan diteruskan ke Head of Interest, Reasoning, dan Information. Setelah melewati pembuangan dari Kepala Bidang Minat, Penalaran dan Informasi, dokumen tersebut akan kembali diserahkan kepada Kepala Fasilitas dan Informasi.
Jika file terakhir sudah keluar, maka proses selanjutnya adalah memeriksa data mengenai penggunaan gedung ini. Jika ada gunanya hasil pemeriksaan bangunan, maka Kasubag akan sejajar dengan Kabag untuk langkah selanjutnya. ORMAWA juga akan menerima pemberitahuan ini.
Namun, jika hasil inspeksi bangunan tidak digunakan, maka prosesnya berlanjut dengan pembuatan dan inspeksi draft atau konsep pinjaman bangunan. Dan akhirnya, dokumen pinjaman akan didistribusikan langsung kepada siswa atau pemohon permohonan pinjaman untuk pembangunan Pusat Layanan Mahasiswa .